Tanda Kamu Overqualified & Underpaid, Kapan Saatnya Berhenti Loyal dan Mulai “Jual Diri”

Ada satu istilah kejam dalam dunia HR: “Loyalty Tax” (Pajak Loyalitas).

Statistik menunjukkan bahwa karyawan yang bertahan di satu perusahaan lebih dari 2 tahun rata-rata digaji 50% lebih rendah seumur hidupnya dibandingkan mereka yang berani pindah (“job hopping”) secara strategis.

Kenapa? Karena kenaikan gaji internal biasanya dibatasi aturan baku (misal maks 5-10%), sedangkan saat pindah perusahaan, Anda mereset harga pasar Anda dari nol.

Banyak profesional terjebak dalam “zona nyaman yang miskin”. Mereka “Overqualified” (terlalu jago untuk posisi sekarang) tapi “Underpaid” (dibayar terlalu murah).

Berikut adalah 4 tanda merah bahwa loyalitas Anda sudah berubah menjadi kebodohan, dan saatnya Anda memperbarui CV.

1. Anda Adalah Orang Pintar di Ruangan yang Salah

Coba lihat sekeliling Anda.

  • Apakah Anda selalu menjadi orang yang memecahkan masalah semua orang?
  • Apakah atasan Anda sering bertanya solusi teknis kepada Anda karena dia sendiri tidak paham?
  • Apakah Anda merasa tidak belajar hal baru dalam 6 bulan terakhir?

Jika jawabannya YA, itu bukan prestasi. Itu tanda Stagnasi. Pertumbuhan terjadi saat Anda menjadi “orang paling bodoh” di ruangan yang berisi orang-orang hebat. Jika Anda sudah mentok di atap perusahaan saat ini, satu-satunya cara untuk tumbuh adalah pindah ke gedung yang atapnya lebih tinggi.

2. Gap Gaji Anda vs Pasar > 30%

Jangan menebak. Cari tahu. Buka situs lowongan kerja, lihat posisi yang setara dengan tanggung jawab Anda sekarang. Jika rata-rata pasar menawarkan Rp 15 Juta, sedangkan gaji Anda Rp 10 Juta, artinya Anda sedang mendonasikan Rp 60 Juta per tahun ke perusahaan Anda.

Ingat, saat pindah ke perusahaan baru, pekerja bisa mengajukan gaji lebih tinggi dari sebelumnya tanpa terikat riwayat gaji lama. Jangan biarkan selisih 30% ini hangus cuma karena rasa “tidak enak hati”.

3. Tanggung Jawab Naik, Gaji Flat (The “Promotion” Scam)

Ini skenario klasik: Anda diberi titel baru, kartu nama baru, tim baru untuk dipimpin, beban kerja ganda… tapi gaji sama saja.

Manajemen akan bilang: “Ini masa probation jabatan baru, buktikan dulu.” Omong kosong. Promosi tanpa kompensasi adalah penipuan. Jika tanggung jawab berubah, kontrak dan nilai tukar harus berubah. Jika mereka mau “test drive” kemampuan Anda secara gratis, Anda berada di tempat yang salah.

4. Proposal Anda Selalu “Nanti Dulu”

Anda sudah mengajukan kenaikan gaji dengan cara yang benar:

  1. Penyelesaian proyek besar sudah.
  2. Data prestasi (Kill File) sudah.
  3. Momentum revenue perusahaan bagus sudah.

Tapi jawabannya tetap berputar-putar. Jika perusahaan mampu membeli peralatan baru, merenovasi gedung, tapi “tidak punya budget” untuk mempertahankan top performer, itu adalah pernyataan nilai. Anda tidak berharga di mata mereka.

Test The Market

Berhenti menebak harga diri Anda. Biarkan pasar yang menilai.

Saya menantang Anda: Lamar 3 pekerjaan minggu ini. Bukan berarti harus langsung resign. Tapi lakukan wawancara. Lihat berapa angka yang ditawarkan kompetitor.

  • Jika tawaran di luar sana lebih rendah, berarti Anda memang harus bersyukur dan meningkatkan skill.
  • Tapi jika tawaran di luar sana 30-50% lebih tinggi, maka surat resign Anda bukan lagi sebuah pilihan, melainkan sebuah keharusan bisnis.

Jangan habiskan masa produktif Anda untuk menunggu apresiasi yang tak kunjung datang.

Related Jobs